Revolusirakyat.com – Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan, telah menjadi nakhoda Timnas Indonesia sejak akhir 2019. Selama empat tahun masa kepelatihannya, Shin berhasil membawa perubahan signifikan dalam performa dan mentalitas para pemain Indonesia. Meski begitu, ada satu kendala yang hingga kini masih menjadi tantangan besar baginya: bahasa.

Hambatan Bahasa dalam Komunikasi

Sebagai pelatih asing, Shin Tae-yong harus beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk mengatasi perbedaan bahasa. Dalam sesi latihan, pertandingan, hingga wawancara, pelatih berusia 53 tahun ini sering kali menggunakan bantuan penerjemah untuk menyampaikan instruksi kepada para pemain dan staf.

Kendala bahasa ini tidak hanya memengaruhi komunikasi teknis di lapangan, tetapi juga pemahaman mendalam antara pelatih dan pemain. Dalam dunia sepak bola, instruksi yang jelas dan tepat waktu sangatlah penting. Ketika instruksi harus melalui penerjemah, ada risiko kehilangan nuansa atau esensi dari pesan yang ingin disampaikan. Hal ini dapat memengaruhi kecepatan dan efektivitas pelaksanaan strategi di lapangan.

Usaha untuk Beradaptasi

Shin Tae-yong sebenarnya telah berusaha mempelajari Bahasa Indonesia sejak awal kedatangannya. Beberapa kali, ia terlihat mencoba menggunakan kata-kata sederhana dalam Bahasa Indonesia saat memberikan arahan kepada pemain. Meski demikian, proses pembelajaran bahasa membutuhkan waktu dan konsistensi, terlebih bagi seseorang yang harus membagi fokusnya antara belajar bahasa dan tugas kepelatihan yang padat.

Di sisi lain, para pemain Timnas Indonesia juga dituntut untuk memahami istilah-istilah teknis dalam Bahasa Inggris atau Korea yang sering digunakan oleh Shin Tae-yong. Upaya dua arah ini menunjukkan komitmen baik dari pihak pelatih maupun pemain untuk mengatasi hambatan komunikasi.

Dampak terhadap Tim

Meskipun hambatan bahasa menjadi tantangan, Shin Tae-yong tetap mampu membuktikan kemampuannya sebagai pelatih. Di bawah arahannya, Timnas Indonesia berhasil mencapai final Piala AFF 2020 dan menunjukkan perkembangan signifikan di berbagai turnamen internasional lainnya. Selain itu, Shin juga berperan besar dalam membangun regenerasi pemain muda yang menjadi tulang punggung Timnas saat ini.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi yang lebih lancar akan membantu meningkatkan performa tim secara keseluruhan. Pemahaman yang lebih baik antara pelatih dan pemain dapat meminimalkan kesalahpahaman dan mempercepat adaptasi strategi baru di lapangan.

Harapan ke Depan

Kedepannya, diharapkan Shin Tae-yong dapat terus meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia-nya untuk mendukung tugasnya sebagai pelatih. Sebaliknya, pemain dan staf juga diharapkan lebih terbuka untuk belajar bahasa asing yang dapat membantu mereka memahami instruksi pelatih dengan lebih baik.

Hambatan bahasa bukanlah hal yang tidak dapat diatasi. Dengan kerja sama dan tekad dari kedua belah pihak, komunikasi yang lebih efektif dapat terwujud, membawa Timnas Indonesia menuju prestasi yang lebih gemilang di kancah internasional.