Revolusirakyat.com – Pada 29 Desember 2024, dunia penerbangan Korea Selatan diguncang oleh tragedi besar ketika pesawat milik Jeju Air, maskapai penerbangan berbiaya rendah terkemuka, mengalami kecelakaan fatal di Bandara Internasional Muan. Insiden ini tercatat sebagai salah satu kecelakaan udara terburuk dalam sejarah negara tersebut.
Kronologi Kecelakaan
Pesawat yang terlibat adalah Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan 7C2216, yang berangkat dari Bangkok, Thailand menuju Muan, Korea Selatan. Pesawat ini membawa 181 orang di dalamnya, terdiri dari 174 penumpang dan 7 kru.
Ketika mencoba mendarat di Bandara Internasional Muan sekitar pukul 21.45 waktu setempat, pesawat tergelincir dari landasan pacu dan menabrak dinding beton di area bandara. Tabrakan ini memicu ledakan besar yang segera menyebabkan pesawat terbakar hebat.
Korban Jiwa
Dari 181 orang di dalam pesawat, sedikitnya 85 orang dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sisanya mengalami luka-luka, dengan kondisi sebagian besar di antaranya kritis. Dua penumpang dilaporkan selamat tanpa luka serius, menjadikan mereka sebagai saksi penting dalam penyelidikan.
Penyebab Awal Dugaan
Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan oleh otoritas penerbangan Korea Selatan. Namun, beberapa dugaan awal mencakup kemungkinan masalah teknis pada roda pendaratan depan atau adanya benturan dengan burung sesaat sebelum pendaratan.
Rekaman percakapan antara pilot dan menara kontrol menunjukkan pilot melaporkan kesulitan teknis beberapa menit sebelum mendarat. Cuaca pada saat kejadian dilaporkan cerah, sehingga faktor cuaca kemungkinan besar bukan penyebab utama.
Tanggapan dari Jeju Air
CEO Jeju Air segera mengadakan konferensi pers setelah insiden tersebut, menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada keluarga korban. Perusahaan juga berjanji untuk memberikan kompensasi penuh dan mendukung keluarga yang terdampak tragedi ini.
Selain itu, Jeju Air telah menangguhkan operasional seluruh armada Boeing 737-800 untuk dilakukan inspeksi menyeluruh guna mencegah kejadian serupa.
Reaksi Publik dan Global
Berita kecelakaan ini memicu duka mendalam di seluruh Korea Selatan dan dunia. Pemerintah Korea Selatan menyatakan hari berkabung nasional, sementara pihak internasional, termasuk maskapai-maskapai anggota Value Alliance, menyampaikan belasungkawa.
Kecelakaan ini juga meningkatkan perhatian terhadap keamanan penerbangan di maskapai berbiaya rendah, yang sering menjadi pilihan utama masyarakat karena harga tiket yang terjangkau.
Investigasi Lanjutan
Otoritas penerbangan, bersama dengan tim penyelidik dari Boeing dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat, kini tengah menganalisis data dari kotak hitam pesawat. Proses ini diperkirakan membutuhkan waktu beberapa bulan sebelum penyebab pasti dapat diumumkan.
Tentang Jeju Air
Jeju Air adalah maskapai berbiaya rendah pertama dan terbesar di Korea Selatan, didirikan pada tahun 2005 dan berbasis di Kota Jeju. Maskapai ini mengoperasikan berbagai rute domestik dan internasional dengan armada yang sebagian besar terdiri dari pesawat Boeing 737.
Tragedi kecelakaan Jeju Air ini menjadi pengingat menyakitkan tentang pentingnya keselamatan dalam dunia penerbangan. Dengan dukungan dan doa dari seluruh dunia, keluarga korban diharapkan dapat menemukan kekuatan untuk menghadapi masa sulit ini. Pihak berwenang juga berkomitmen untuk memastikan bahwa langkah-langkah keselamatan lebih diperketat agar kejadian serupa tidak terulang.